Pernahkah anda merasakan ditimpa kesulitan yang bertubi-tubi?
Pernahkah anda merasa bahwa usaha yang anda lakukan menjadi sia-sia karena tidak ada hasil yang menggembirakan?
Pernahkan anda merasa menjadi orang paling malang di dunia dan meratapi nasib?
Seringkali kita menyerah dan berputus asa saat ditimpa kesulitan atau cobaan. Tapi percayalah teman-teman bahwa Allah SWT telah berjanji di balik kesulitan selalu ada kemudahan.
Seperti yang tertulis dalam ayat suci Al-Quran dibawah ini :
Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam
Nasyroh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam
Nasyroh: 6)
Dari 2 ayat di atas bisa kita simpulkan bahwa di dalam 1 kesulitan akan ada 2 kemudahan. Karena ayat tersebut sampai di ulang 2 kali.
Dan percayalah teman bahwa Allah SWT tidak pernah meninggalkan hambanya yang kesulitan. Dan tiada ujian yang di berikan selain sesuai dengan kesanggupan kita. Seperti yang tertulis dalam aya suci Al-Quran dibawah ini :
, لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):”Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 286)
Kalau boleh saya bercerita sedikit tentang bagaimana saya merasakan berbagai kemudahan yang di berikan oleh Allah SWT dibalik semua kesulitan-kesulitan yang saya lalui.
Cerita pertama
Kalau itu di awal tahun 2004, saat saya masih duduk di bangku kuliah semester 3. Saya menuliskan dalam salah satu list impian saya bahwa saya ingin bekerja di sebuah perusahaan asing atau yang biasa di sebut sebagai PMA (Perusahaan Modal Asing). Jadilah saya melakukan ikhtiar dengan berdoa dan terus mengirimkan berbagai lamaran pekerjaan di perusahaan-perusahaan PMA yang saya ketahui.
Ada 1 perusahaan PMA yang saat itu ingin sekali saya masuki karena seorang teman saya pernah merendahkan (baca : melecehkan) bahwa saya tidak akan pernah bisa masuk dan bekerja di sana. Karena perusahaan itu membutuhkan karyawan dengan skill yang mumpuni dan bahasa inggris yang cas cis cus ces cos. Maka berbekal rasa penasaran, saya mengirimkan sampai 6 kali lamaran pekerjaan di perusahaan tersebut dan tidak pernah mendapatkan kabar penolakan maupun penerimaan. Beberapa bulan dari lamaran terakhir yang saya kirimkan, saya menerima panggilan untuk mengikuti tes di perusahaan tersebut. Betapa senangnya saya saat mengetahui bahwa saya lolos memasuki seleksi tahap akhir yang saat itu hanya tinggal 2 kandidat saja (saya dan seorang yang lain). Setelah wawancara terakhir akhirnya di putuskan bahwa saya tidak terpilih untuk pekerjaan ini. Jujur saya sangat kecewa berat saat itu. Kenapa? Karena saya merasa lebih unggul dari segi skill dan komunikasi di bandingkan kandidat lainnya.
Tetapi berselang 1 bulan setelah itu, saya mendapat panggilan lagi di perusahaan yang sama berdasarkan berkas terkahir saya yang mereka miliki. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya saya lolos menjadi staff administrasi purchasing di PMA tersebut. Saya sangat bersyukur sekali saat itu, seketika itu pula saya melupakan rasa sedih dan kecewa saya sebulan yang lalu karena tidak lolos pada posisi sebelumnya. Setahun setelah bekerja, akhirnya saya tahu bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk hamba Nya.
Posisi sebelumnya yang kebetulan saya tidak lolos adalah posisi Admin Warehouse, dimana staff tersebut harus bekerja di dalam warehouse yang tingkat kenyamanannya jauh berbeda dengan staff Admin Purchasing yang bekerja didalam kantor. Maka sejak saat itu saya mulai mengerti bahwa apapun yang terjadi Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik untuk hamba Nya.
Cerita kedua
Contoh lagi saat saya akan pindah rumah kontrakan. Kebetulan ada 1 rumah yang cocok dengan hati saya. Setelah ngobrol dengan pemilik rumah maka di putuskanlah bahwa saya bisa mengontrak rumah tersebut. Tetapi dengan catatan saya harus menunggu pengontrak sebelumnya pindah rumah. Pengontrak sebelumnya berjanji akan pindah rumah dalam waktu 2 bulan, maka kami menunggu mereka untuk pindah. 2 bulan berselang tetapi pengontrak sebelumnya belum pindah juga, maka kami menunggu lagi sampai bulan ke empat. Tetapi bulan ke empat pengontrak itu belum juga pindah.
Akhirnya kami memutuskan mencari rumah lain karena jenuh menunggu pengontrak di rumah sebelumnya. Kami mendapati 1 rumah lagi yang langsung kami deal kan untuk kami kontrak. Setelah berhubungan via telpon, si pemilik rumah berjanji akan mengirimkan nomer rekening bank via SMS untuk kami transfer biaya kontrak rumahnya. Seminggu kami menunggu, tetapi SMS belum juga di kirimkan. Maka kami memutuskan untuk telpon lagi ke pemilik rumah. Ternyata kami mendapat jawaban yang agak mengecewakan, beliau berkata bahwa rumah tersebut sudah di kontrak orang yang lebih dulu men transfer biaya kontrak rumahnya. Kami agak kecewa, karena SMS nomer rekening tak kunjung kami dapatkan darai sang pemilik rumah, maka kami tidak bisa melakukan pembayaran kontrak rumah dengan segera.
Dengan perasaan kecewa akhirnya kami mencari lagi rumah kontrakan ke tiga, yang akhirnya kami dapatkan dan langsung kontrak seminggu kemudian.
Allah SWT memang Maha Besar. Sebulan setelah kami menempati rumah kontrakan kami (rumah ke tiga), terdengar kabar bahwa rumah kontrakan yang pertama ternyata dalam kondisi kurang baik karena aliran pembuangan septitank nya bocor dan mengakibatkan rumah menjadi berbau kurang sedap. Berita kedua pun kami dengar tentang rumah kontrakan ke dua, dimana jika siang hari bau sampah dari depan rumah akan menguap dan masuk kedalam rumah, sehingga udara dalam rumah menjadi kurang nyaman sampai malam tiba.
Saat itu saya benar-benar bersyukur kepada Allah SWT bahwa DIA selalu menunjukan jalan yang terbaik bagi hambanya.
Sebenarnya masih banyak cerita yang ingin saya share, tetapi karena keterbatasan waktu maka saya hanya bisa share 2 cerita saja.
Maka teman-teman, janganlah kita berputus asa atas apa yang sedang kita alami saat ini. Inshaa Allah kesulitan itu akan membawa kita pada kemudahan yang memang sepatutnya kita syukuri di kemudian hari J
Salam Bersyukur
Sandhy Suryadi
Note : Mohon saya di korekasi jika ada kesalahan ayat dan arti. Terima kasih J
Komentar
Posting Komentar